JAKARTA (Kabar-nusantara.com) – Hampir sebulan pasca Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang , Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sempat hilang dari peredaran. Moeldoko akhirnya keluar dengan pernyataan kesediaan dirinya dipinang menjadi Ketua Umum lantaran di internal Partai Demokrat terjadi pergeseran arus demokrasi dan pertentangan ideologi partai. Dikutip dari Laman sindonews.com Selasa (30/03/2021)
Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), A Khoirul Umam menengarai hilangnya Moeldoko dari peredaran sebagai indikasi kepanikan, jatuhnya moral politik dan juga terpuruknya kepercayaan diri yang bersangkutan.
“Upaya Moeldoko bersembunyi dari sorotan publik belakangan ini merupakan strategi menghindar dan melarikan diri dari kemarahan dan kekecewaan publik,” ujarnya ketika dihubungi, Selasa (30/3/2021).
Sebab, lanjut Umam, manuver politik Moeldoko hampir tidak mendapatkan dukungan moral dan politik dari elemen manapun. “Jika kita cek perkembangan dinamika pemberitaan dan percakapan publik, meskipun ada indikasi mobilisasi buzzers untuk mensupport manuver politik Moeldoko.