banner 728x250

Rencana Tindak Lanjut Monitoring Evaluasi Belajar Dari Rumah, SLBN Lewoleba

banner 120x600
banner 468x60

Lewoleba (Kabar-nuantara.com) – Yohanes Ledo Laba Pengawas Sekolah, saat
melakukan monitoring Evaluasi (MonEv) Belajar Dari Rumah (BDR) menyampaikan
satu harapan bahwa apabila semester berikut kondisi pandemi Covid’19 di tanah
air belum menghilang, SLBN Lewoleba akan tetap melaksanakan pembelajaran daring
(BDR). Jumat, (19/02/2021)

banner 325x300

Ledo Laba menyampaikan hal itu sebagai satu-satunya Rencana Tindak
Lanjut (RTL) BDR Lembaga SLBN Lewoleba. “Saya  melihat beberapa tantangan siswa, Guru dan
orang tua peserta didik dalam kegiatan BDR,” katanya.

Sementara itu, Rayamta siswa tunarungu kelas VII dari Desa Kalikasa, Kecamatan
Atadei, empat kali dalam semester ini datang ke sekolah. Ia  menanyakan, “kapan mulai belajar di sekolah,”
katanya.

Saya datang ke Sekolah pada masa ini akibat  jaringan internet dirumah sulit dan
heandphone nokia senter milik ayah rusak.  “dan saya lebih suka belajar di SLB karena setelah
tamat langsung bisa bekerja, karena di sekolah didukung kursus ke Naibonat
untuk kemahiran bekerja,” tambahnya.

Sementara itu, guru-guru dalam program BDR juga sering menghadapi
pertanyaan dari peserta didik , “kapan kami belajar di sekolah,” kata Arjuna siswa
kelas VI tuna grahita, sedang, Erlan Tunagrahita ringan, Lia kelas IX
tunagrahita IX Epen kelas V tunagrahita sedang dan beberapa lainnya.

Lebih lanjut seorang guru, Sesilia Palmatia Pulo Uran melaporkan dalam
kegiatan BDR kelas III mengatakan, Ada orang tua siswa lucu, diajak kompromi
tentang kegiatan BDR anaknya melalui telephone, “tetapi dia menanggapi
pembicaraan tersebut dengan bersiul” kata Sesilia sambil tertawa kesal. (16/2/21)

Beberapa Guru lainnya menambahkan, masih banyak orang tua yang lebih
mementingkan kesehatan anaknya, dan belum mengijinkanya belajar di sekolah, “Keadaan
ini menjadi alasan kami tetap mendatangi siswa mengantar bahan BDR dan
menjemput hasil BDR,” katanya.

Pengawas sekolah dalam menutup kegiatan MonEv BDR tersebut mengatakan,
Orang tua perlu diberi motivasi agar mampu menyediakan  perangkat gawai bagi anaknya, “ dengan adanya
perangkat android ditangan siswa, guru dan siswa akan bisa menjalankan BDR
daring dengan lancar,” jelasnya.

Lebih jauh dia berpesan, mari kita wujudkan RTL, “para Guru perlu
diklat pembuatan video pembelajaran, anggarkan paket data untuk guru dan siswa
melalui RABS, bahkan dorong program ke provinsi pengadaan wifi/schollnet karena
pihak sekolah membutuhkan  google classroom,”
tutup Ledo Laba.  (Mery)

 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *