Balikpapan (Kabar-Nusantara.com) – Ketua jaringan santri Balikpapan Tuan Guru Tajang mengatakan perayaan tahun baru Imlek 2572 pada tahun 2021 ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat hubungan persaudaraan dan mengokohkan toleransi budaya antarwarga di Kota Balikpapan, dan Kalimantan Timur pada umumnya. Meskipun dirayakan secara sederhana karena masi dalam masa pandemi.
Perayaan Imlek tahun ini hendaknya dimanfaatkan sebagai momentum memperkuat semangat dan kesadaran kolektif untuk membudayakan sikap saling menghormati. Budaya antar sesama anak bangsa demi memperkokoh Bhinneka Tunggal Ika, “seperti telah dicontohkan almarhum Gus Dur,” katanya saat ditemui, Jumat (12/2).
Ulama dari jam’iyah Nahdlatul Ulama itu menilai warga Tionghoa turut berperan aktif dalam pembangunan negeri ini, juga dalam kacamata sejarah masuknya Islam ke Indonesia, peran warga muslim keturunan Tionghoa sangat besar.
“Sejarah telah mencatat sejak abad ke-14, yaitu jaman Laksamana Cheng Ho hingga Wali Songo warga Tionghoa turut mewarnai wajah Islam yang berakulturasi dengan kebudayaan nusantara. Mereka saudara kita dan kita turut gembira dengan perayaan Tahun Baru Imlek ini,” kata dia.
“Selamat merayakan Imlek semoga tahun ini diberikan kemakmuran dan kebahagiaan, kesehatan dan damai menyertai negeri ini,” pungkasnya. (are)