banner 728x250

Pasien Covid-19 Meninggal, Keluarga Kecewa Atas Penanganan RSUD Lewoleba

banner 120x600
banner 468x60

 

Kabar-nusantara.com, Lembata – Roli Liman, saudara kandung pasien covid meninggal mengatakan, kesal dan kecewa atas penanganan dari Rumah sakit terhadap keluarga yang pernah kontak dengan pasien sangat lambat. Hasil pemeriksaan Swab sejak semalam, tapi mereka tidak memberitahu dan jemput kami anak cucu yang pernah kontak langsung untuk dikarantina. kemarin di RSUD Lewoleba (10/1)

banner 325x300

Informasi yang dihimpun awak media Kabar-Nusantara dari pihak keluarga korban ditemui di RSUD Lewoleba menyampaikan kronologis riwayat perawatan almarhumah sebelum akhirnya meninggal dunia dan divonis terkonfirmasi Covid-19.

MariaYosefina Siba Liman (51) seorang aparatur sipil negara (ASN) dari Dinas Dukcapil Kab. Lembata yang terkonfirmasi positif Covid-19 meninggal dunia pagi tadi, Minggu (10/01) dan telah dimakamkan sesuai protokol penanganan jenazah Covid-19, bertempat di TPU bluwa-Lewoleba Barat.

Pagi tadi mereka bilang kita ikuti pemakaman sesuai protokol kesehatan, tapi ini kita dibiarkan saja. Sakit ini kan berpengaruh terhadap kesehatan dan psikologis keluarga. “Mestinya panggil keluarga untuk di sampaikan prosedurnya seperti apa, anak dan cucu yang pernah kontak harus bagaimana, tapi inikan tidak” ujarnya kesal.

Sementara itu pihak Satgas Covid-19 Lembata yang ditemui di lokasi pemakaman umum (TPU) Bluwa  menjelaskan, riwayat sakit pasien serta mengharapkan seluruh warga Lembata tetap patuhi protokol kesehatan ditengah maraknya kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Menurut Satgas Covid-19 pasien Maria Yosefina SL dirujuk dari RS Damian ke RSUD Lewoleba pada 9 Januari sekitar pukul 18.45 WITA dan meninggal dunia pada 10 Januari pukul 11.00 WITA di RSUD Lewoleba.

Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan TCM pada 9 Januari, dimana pasien punya penyakit penyerta (komorbid) Diabetes Melitus tipe 2 dan  Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). dr. Lucia S. G. Anggrijatno, selaku jubir satgas Covid-19 menjelaskan,  pasien mempunyai komorbid,  “maka akan lebih berat, dimana pasien ini punya penyakit diabetes,” katanya.

Ditanya langkah lanjutan penanganan terhadap keluarga bagaimana, dr. Lucia Sandra menyampaikan, kepada keluarga kontak erat sebagian sedang di tracing dan akan dilakukan Rapid Test antigen. Hasil Rapid testnya jika reaktif maka akan diisolasi mandiri dan akan dilanjutkan dengan test Swab PCR untuk dikirim ke Kupang,” pungkasnya.  (JR)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *