Jakarta (Kabar-Nusantara.com)
– Zaman khalifah atau Bani Umayyah
mencatat sejarah besar dalam peradaban Islam. Catatan tak hanya berasal dari luasnya
daerah penaklukan, tapi juga kemajuan ilmu pengetahuan. Dilansir dari laman detik.com selasa (7/12/2021)
Perkembangan ilmu pengetahuan membawa kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat. Kemajuan ilmu pengetahuan di zaman
Bani Umayyah telah terlihat sejak khalifah pertama Muawiyah bin Abu Sufyan atau
sering disebut Muawiyah I.
Dikutip dari Buletin Al Turas yang
diterbitkan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
berikut pencapaian Bani Umayyah. Daftar kemajuan ilmu pengetahuan di masa Bani Umayyah
Dalam tulisan karya dosen jurusan sejarah dan peradaban Islam pada Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Jakarta berjudul Perkembangan Ilmu Pengetahuan di masa
Dinasti Umayyah (41-132 h/661-750 M), pencapaian dijelaskan berdasarkan jenis
ilmu
A. Ilmu agama; Pusat kajian Islam di masa ini terdapat di Makkah, Madinah, Kufah, Bashrah,
Fustat, dan Damaskus. Salah satu ulama yang terkenal adalah Abdullah bin Amr
bin Ash (wafat 65 H) dan Yazid bin Abu Habib (wafat 128 H) di Fustat, Mesir.
Terkait perkembangan ilmu hadits, khalifah Umar bin Abdul Aziz dianggap
memiliki jasa paling besar. Dia mengerahkan usaha pembukuan (tadwin) hadits
dengan memerintahkan seluruh gubernur, agar segera mengumpulkan lembaran atau
catatan yang tersebar.
B. Ilmu bahasa; Tokoh pertama yang menggeluti ilmu bahasa adalah Abu Al Aswad Al Du’ali. Dia
adalah ahli ilmu tata bahasa Arab (nahwu) yang berasal dari Bashrah, Irak. Para
muridnya kemudian menjadi ahli bahasa yang juga menggeluti bidang sharaf dan
balaghah.
Mereka adalah Yahya bin Ya’mar, Anbasah bin Ma’dan, Maimun Al-Aqran, dan Isa
bin Umar Al-Tsaqafi. Termasuk maula Bani Laits bin Bakr yang paling memahami
perubahan yang terjadi pada ilmu nahwu. Generasi berikutnya adalah ahli bahasa
Al Khalil bin Ahmad Al Farahidi yang menyusun berbagai kamus.
C. Ilmu sejarah; Ilmu ini muncul karena adanya kajian tentang perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW
atau sirah nabawiyah. Kitab sejarah yang disusun pertama kali adalah Al-Maghazi
dan Al-Sirah, yang mendorong muslim mengikuti perilaku nabinya.
Penulis kitab terdiri atas tiga tingkatan bergantung dari sumber pembelajaran.
Tingkat pertama adalah yang punya kontak langsung dengan orang-orang terdekat
Rasulullah SAW misal Aban bin Utsman bin Affan, yang merupakan putra khalifah
ketiga.
D. Ilmu kalam; Pada masa Bani Umayyah muncul bidang ilmu filsafat misal Jabariyah, Qadariyah,
Mu’tazilah. Ja’bariyah dipelopori Jahm bin Shafwan, yang mendapat pertentangan
dari Qadariyah. Aliran Qadariyah berlawanan (oposisi) dengan Bani Umayyah.
Sikap aliran Qadariyah sama dengan Mu’tazilah, sehingga para tokohnya kerap
mendapat tekanan dari pemerintah. Hal ini tetap berlaku meski banyak khalifah
dinasti ini yang menjadi anggota Mu’tazilah misal khalifah Yazid II bin Al
Walid dan Marwan bin Hakam.
E. Sastra (syair); Di masa Bani Umayyah muncul syair ghazal berisi nuansa cita dan erotisme yang
dikembangkan Umar bin Abu Rabi’ah di Hijza. Ada juga syair politik sebagai
bentuk dukungan atau oposisi pada pemerintah yang disebut Al-Syi’r Al-Hizbi.
Para penyair yang menyatakan dukungan mendapat fasilitas dari pemerintah
setempat. Sebaliknya yang berlawanan ada yang mendapat sanksi dari penguasa.
Selain itu muncul juga jenis syair yang membanggakan primordialisme kesukuannya
(ashabiyyah).
F. Kimia dan kedokteran;
Mereka menyewa jasa penerjemahan berbagai karya kedokteran, kimia, farmasi, dan
matematika ke dalam bahasa Arab.
Dua khalifah yang diketahui punya andil besar dalam ilmu kimia dan kedokteran
adalah Khalid bin Yazid bin Mu’awiyah dan Umar bin Abdul Aziz. Selain itu
muncul juga para tokoh dari golongan non Islam yang menjadi dokter pribadi para
khalifah.
Misal Ibnu Atsal dan Abu Al-Hakam
Baca artikel detikedu, “Kemajuan Ilmu Pengetahuan di Masa Bani Umayyah
Al-Nashrani yang merupakan dokter pribadi Mu’awiyah bin Abu Sufyan. Ada juga
Masarjawaih, seorang Yahudi Persia yang menjadi dokter pribani khalifah Marwan
bin Al-Hakam dari Bani Umayyah.
Sejak Khalifah Pertama” selengkapnya