Surabaya (Kabar Nusantara) – Menanggapi maraknya tindakan intimidasi dan pamer kekuatan (show of force) oleh oknum organisasi kemasyarakatan (ormas) di media sosial, komunitas Arek Suroboyo Asli (ARSAS) secara resmi mengeluarkan pernyataan sikap tegas.
ARSAS mengecam segala bentuk kegaduhan yang berpotensi merusak kondusivitas dan kerukunan warga Kota Surabaya. Ketua Umum ARSAS, Herry Bimantara, menegaskan bahwa jati diri Arek Suroboyo adalah “Wani” (berani) karena benar, bukan berani karena seragam atau jumlah massa. Ia menilai aksi arogansi dan intimidasi yang dilakukan oknum tertentu telah melampaui batas dan meresahkan masyarakat luas.
“Surabaya ini kota yang beradab dan menghargai hukum. Kami tidak akan memberikan ruang bagi siapa pun yang merasa di atas hukum dan mencoba mengganggu ketenangan warga dengan gaya premanisme,” ujar Herry Bimantara dalam keterangannya di Surabaya.
Pernyataan Sikap Arek Suroboyo dituangkan dalam beberapa point, yaitu:
- Mengecam Arogansi dan Premanisme: Mengutuk keras segala bentuk intimidasi dan gaya premanisme oleh oknum ormas, baik secara langsung maupun melalui konten di media sosial.
- Menolak Konten Provokatif: Menolak penggunaan media sosial sebagai ajang pamer kekuatan dan penyebaran kebencian yang mencederai suasana kondusif kota.
- Tegakkan Jati diri Surabaya: Menegaskan bahwa Surabaya bukan tempat bagi praktik premanisme. Kekuatan sejati warga Surabaya terletak pada kebenaran, bukan intimidasi.
- Desak Penegakan Hukum: Meminta Polrestabes Surabaya dan Polda Jatim bertindak tegas tanpa pandang bulu terhadap oknum yang melanggar UU ITE atau melakukan pengancaman.
- Seruan Guyub Rukun: Mengimbau warga Surabaya agar tidak terprovokasi dan tetap mengedepankan musyawarah demi menjaga keamanan dan kenyamanan kota.
Herry Bimantara juga memberikan pesan menohok bagi pihak-pihak yang mencoba membuat gaduh di Kota Pahlawan.
“Suroboyo iki kuto pahlawan, dudu kuto preman. Sing sopan nek dadi tamu, sing tertib nek dadi warga, (Surabaya ini kota pahlawan, bukan kota preman. Yang sopan jika menjadi tamu, yang tertib jika menjadi warga),” pesan tegasnya.
ARSAS berkomitmen untuk terus mengawal ketertiban umum dan memastikan Surabaya tetap menjadi kota yang manusiawi bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Tindakan anarkis dan arogansi sangat meresahkan. Kami wajib menjaga Surabaya agar tetap kondusif dan damai,” tutup Herry. (Rendr)
