Ribuan Wakala di Nagan Raya Minta Jangan Ganggu Mata Pencaharian Rakyat dari Tambang Emas

Nagan Raya // Kabar-Nusantara.com

Mencuatnya isu dan pemberitaan miring tentang pengelolaan tambang emas belum berizin di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, ribuan kepala keluarga (KK) Wanita Kepala Rumah Tangga (Wakala) minta kepada pihak instansi hukum agar tidak ganggu kegiatan tersebut.

Puluhan ibu-ibu kepala rumah tangga bermata pencaharian hidup dari aktivitas tambang emas tersebut kepada media Kabar-Nusantara.com secara tegas dan mengharap untuk tidak memutuskan mata rantai ekonomi rumah tangga mereka dari mendulang emas dibantu alat berat penambang, Minggu (14/09/25).

“Kami untuk dapatkan uang beli beras kebutuhan keluarga kami bersumber dari hasil mendulang emas dari bahan baku dibantu oleh Beko para penambang emas, lebih dari itu pendapatan kami untuk biaya pendidikan anak kami,” ujar Murniati didampingi puluhan ibu-ibu lainnya.

Kata mereka, dalam situasi perekonomian negeri ini sedang sulit atau disebut inflasi ekonomi, kemana dan bagaimana mereka menghidupi keluarga dan memberikan pendidikan formal dan agama anak-mereka, sementara lapangan kerja pun sangat sulit didapat.

“Sekarang untuk mencari brondolan sawit pun ditempat kami dekat kawasan perkebunan tidak bisa, maka kami ikut teman-teman untuk mendulang emas untuk kebutuhan hidup keluarga kami,” sebut Maisarah lirih.

Para Wakala di Nagan Raya meminta kepada Presiden Prabowo dan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf agar memberikan peluang kepada para penambang emas belum miliki izin itu agar tetap beraktivitas secara lancar dan tanpa ada gangguan dari banyak pihak oknum yang merusak tatanan dilapangan.

“Kami tidak mencari kaya dari mendulang dibantu bahan baku dari Beko milik para penambang emas, para penambang juga mengeluarkan modal, bukan kerja menggunakan air dan daun,” sebut Aminah.

Dimintai tanggapannya, Aktivis Pemerhati Publik dan Ekonomi Kerakyatan, Drs. Irfan Nur menyampaikan, itu pernyataan jeritan rakyat kecil yang harus dipertimbangkan oleh pihak pemerintah dan semua pihak terkait dalam rangka menekan dan menanggulangi inflasi ekonomi rakyat, terutama di Nagan Raya, Aceh.

“Informasi kami peroleh dilapangan dari masyarakat kelas menengah kebawah bahwa ribuan Wanita Kepala Rumah Tangga bergantung hidup dari aktivitas tambang emas di pedalaman Nagan Raya,” kata Drs. Irfan Nur. melalui pesan WhatsApp miliknya.

Menurut Pegiat Sosial Ekonomi publik itu, keluhan disampaikan para ibu-ibu rumah tangga berstatus kepala keluarga itu adalah jeritan hati nurani mereka demi menyambung hidup dan membiayai pendidikan layak bagi anak-anaknya.

“Mari kita peduli dan prihatin terhadap jeritan rakyat, penambang emas berikan kemudahan untuk bahan baku mendulang bagi para ibu-ibu rumah tangga keluarga miskin tersebut,” ungkap Drs. Irfan Nur mengakhiri.

Penulis: RedEditor: Indra Mawan Surbakti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *