Nunukan (Kabar-Nunsantara) – Akibat banjir kiriman dari negara tetangga Malaysia, seorang kakek Benuh bin Rasid (80) warga RT 7 dusun Tembelunu, Desa Atap Kecamatan Sembakung meninggal dunia, Jumat (22/09/2023) pukul 03.00 dini hari.
Sebagaimana dikutip dari surat pemberitahuan yang ditujukan kepada Bupati Nunukan tentang kejadian naas itu. Kronologisnya, Kamis (21/9) pukul 15.25 sore, rumah korban tergenang air sehingga yang bersangkutan diungsikan ke rumah anaknya seberang sungai.
Sekitar pukul 2.00 dini hari Kakek Benuh pergi buang air kecil di dapur, sementara anaknya masih tidur, waktu anaknya bangun ia bergegas mencari ayahnya bahkan melibatkan tetangga tetangganya, pukul 3.00 subuh kakek Benuh ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid, SE, MM, PhD menyampaikan belasungkawa kepada dan mendoakan semoga almarhum mendapat tempat terbaik disisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan beri kekuatan dan ketabahan.
Sebagaimana diketahui ada dua kebupaten di Kalimantan Utara yang terdampak bencana banjir para, yakni Nunukan dan Malinau. Nunukan ada 8 kecamatan yang terendam banjir, Sembakung, Sembakung atulay, Lumbis, Lumbis Ogong, Lumbis pansiangan, Lumbis Hulu, Sebuku dan Tulin onsoy.
Sedangkan Malinau ada 18 desa yang terendam banjir, bahkan ternak, tanaman, perabot rumah dan ada beberapa rumah juga yang hanyut terseret banjir, kata Burhan warga Malinau seberang kepada media ini.
Bupati Nunukan, melalui Camat Sembakung Riduan, S.sos memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat Sembakung, terutama para kades, BPD, seluruh aparat desa, untuk mengingatkan warga supaya siap siaga karena sekarang dalam keadaan darurat banjir, selalu berhati-hati kata Riduan.
Sekarang ini team dari BPBD kabupaten Nunukan bersama masyarakat, TNI dan polisi berjibaku membantu masyarakat dalam pembuatan tenda untuk pengungsian masyarakat. Mereka juga menyuplai bantuan yang dibutuhkan masyarakat korban banjir. (Roni Duman)