banner 728x250

Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Aceh Timur Dukung Pengembangan Destinasi Wisata Desa Lokop

banner 120x600
banner 468x60
Foto: Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Aceh Timur Syahril, S.STP., M.AP meninjau lokasi wisata yang tengah viral di Desa Lokop, Serbajadi, Aceh Timur

banner 325x300

Aceh Timur (kabar-nusantara.com) – Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Aceh Timur Syahril, S.STP, M.AP meninjau lokasi wisata yang tengah viral di Desa Lokop, Kecamatan Serbajadi, Kabuaten Aceh Timur, Rabu (23/08/2023)  

Kunjungan ini sengaja dilakukan sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap pengembangan pariwisata di pedalaman Daerah Aceh Timur.

Desa Lokop saat ini menjadi magnet dan daya tarik bagi pariwisata di Aceh Timur, setiap pekan ratusan pengunjung memadati tempat wisata di Desa tersebut. 

Pemandangan alam yang bagus menjadi tujuan wisata bagi para pencinta alam atau sekadar menghabiskan akhir pekan, Pemerintah Aceh Timur mendukung pengembangan destinasi wisata Desa Lokop untuk di promosikan di sektor wisatanya. 

Dalam kunjungan  ini turut hadir Kabid Pariwisata  Hayatul Ridha dan Tim bidang pariwisata Disparpora, didampingi oleh Keuchik, Perangkat Gampong , Babinsa, dan masyarakat.

Kadisparpora Kabupaten Aceh Timur Syahril, S.STP, M.AP menyebutkan kehadiran Disparpora ke lokasi wisata desa Lokop merupakan bentuk perhatian pemerintah Kabupaten Aceh Timur dalam rangka pengembangan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.

Sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Syahril mengakui pihaknya siap membantu melakukan berbagai upaya mengenalkan pariwisata ini. 

Termasuk menyusun regulasi pengelolaan dan penyelenggaraan pariwisata serta membuat rencana induk pengelolaan dan penyelenggaraan pariwisata berkelanjutan dengan menggali potensi yang ada. 

“Untuk di Kecamatan Serbajadi ini, Syahril mengatakan ada tiga Destinasi wisata yang sangat potensial, yaitu pemandian sungai Titi Gantung Desa Lakop, Pemandian Air Panas dan Air Terjun di Desa Terujak , dan Spot arung jeram di Desa Jereng,” katanya

Namun ketiga lokasi ini kata  Syahril masih banyak fasilitas yang belum memadai. Untuk itu pengembangan wisata harus didukung dengan  berbagai sumber anggaran baik dana Desa,  anggaran APBK, APBA dan juga APBN.

“Kita akan berupaya mengusulkan sesuai kebutuhan di lokasi wisata tersebut di anggaran APBK dan kita juga akan meminta perhatian dan dukungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh  dengan harapan dapat menunjang fasilitas yang lengkap. Semoga pelan- pelan hambatan ini bisa kita benahi,” ujar Syahril

Selain itu keunggulan lain wisata desa Lokop yaitu Kata Syahril yaitu infrastruktur jalan yang saat ini sudah sangat maksimal,Pasca pembangunan jalan lintas Gayo Lues- Peureulak .

“Ini sungguh perkembangan yang sangat luar biasa manfaatnya di semua sektor. Dulu kita membutuhkan waktu yang lama untuk ke Lokop tapi sekarang hanya 2,5 jam dari Simpang Gampong Beusa sudah sampai ke Lokop,” terangnya. 

Pariwisata berbasis syariah dan kelompok sadar wisata.  

Menurut Syahril pariwisata juga harus berbasis syari’ah, sebagai daerah yang diberikan wewenang untuk menyelenggarakan syariah Islam, Syahril mengakui penerapan syariah Islam disektor wisata penting dilakukan agar wisata tidak selalu di kenal dengan hal negatif.

“Selama ini wisata konotasinya dengan negatif, maka penerapan wisata berbasis syariah ini perlu diterapkan dengan baik sehingga dunia pariwisata di Aceh Timur bisa maju tanpa melanggar syariat Islam,” imbuh Syahril .

Selanjutnya untuk pengembangan wisata di Aceh Timur Syahril menambahkan Disparpora Kabupaten Aceh Timur akan selalu mendampingi dan mendukung sepenuhnya desa – desa yang punya potensi wisatanya agar dapat menyelenggarakan dan membuka destinasi wisatanya untuk menarik banyak wisatawan ke desa-desa di Aceh Timur.

Untuk Lokop sendiri, Disparpora akan mendampingi masyarakat untuk membentuk kelompok sadar wisata, akan dilibatkan masyarakat perangkat Gampong dan para pemuda.

“Kelompok sadar wisata adalah  mereka yang akan menjalankan wisatanya di desa masing-masing  dan semuanya diberdayakan. 

Misalnya dengan adanya wisata ibu-ibu bisa berjualan anak muda bisa jadi penyelenggara wisata dan tentunya  penghasilan pendapatan asli desa juga ikut bertambah, kata Syahril

Syahril juga menambahkan pihaknya  juga akan membantu desa wisata di Lokop menyusun draft Qanun Pengelolaan Pariwisata, hal ini  dianggap penting untuk sebuah regulasi dalam pelaksanaan pariwisata di desa nantinya.

Dengan adanya kunjungan ini kita sudah tahu apa yang menjadi kendala. Soal regulasi  akan kita bantu untuk menyusun dengan sebaik mungkin. 

“Mudah-mudahan nanti musyawarah di desanya berjalan dengan lancar jadi semuanya kita tuangkan dalam Qanun desa baik itu masalah keamanan kebersihan, penyelenggaraan tempat wisatanya dan kita yakin jika wisata di desa maju maka Aceh Timur juga akan ikut maju,” tutup Syahril. (fzn) 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *