Nunukan (Kabar Nusantara) – 12 Mahasiswa Universitas Borneo Tarakan dari beberapa Fakultas mengakhiri KKN di Desa Tujung, Kecamatan Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (24/07/2023)
Kuliah kerja nyata (KKN) adalah bagian penting yang ada dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, antara lain; pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat.
Salah satu amanat yang dilakukan seluruh civitas akademika kampus UBT adalah poin ketiga dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi melaksanakan kuliah kerja nyata sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Roland mewakili teman-teman KKN di gedung BPU ketika berpamitan bersama masyarakat Tujung mengatakan, Universitas Borneo Tarakan setiap angkatan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
“Terima kasih atas dukungan dan bantuan masyarakat Tujung kepada kami. Banyak pengalaman yang kami rasakan ditempat ini dan tentunya menjadi pelajaran berharga buat saya dan teman teman sebagai bekal, karena pengalaman adalah guru yang baik,” kata Roland.
“Empat puluh hari kami melaksanakan KKN ditempat ini bersama masyarakat, kami mengucapkan terima kasih atas kebaikan masyarakat Tujung dan mohon maaf kalau ada kesalahan yang saya dan teman-teman buat baik disengaja maupun tidak. Sekali lagi mohon maaf,” tambah Roland.
Hal senada disampaikan Matias selaku Kepala Desa dan mewakili masyarakat Tujung. Selama empat puluh hari adik-adik mahasiswa mahasiswi UBT melaksanakan kegiatan di Desa ini.
“Banyak hal yang kita rasakan dan sangat membantu perkembangan Desa,” kata Matias.
Diantaranya mereka membantu mengajar anak-anak SD, membantu membuat plang batas RT, membantu membuat papan nama rumah, membuat plang nama nama gang jalan, da mengajari masyarakat bercocok tanam sayuran.
Kepala Desa mewakili masyarakat Tujung mengucapkan terima kasih untuk para mahasiswa dari UBT yang sudah selesai menjalankan KKN, semoga pengalaman selama ditempat ini jadi bekal dalam menyongsong masa depan atau dalam melanjutkan pendidikan.
“Kami mohon maaf jika selama disini, ada sesuatu yang tidak berkenan baik sebagai Kepala Desa maupun masyarakat Tujung, sekali lagi mohon maaf dan sampai jumpa dilain waktu,” ungkapnya.
Selain itu Matias juga menyampaikan terima kasih kepada team kukuy Pemuda-pemudi Tujung yang baru saja pulang dari Nabawan, Malaysia mewakili masyarakat adat Agabag. Mereka tampil luar biasa.
“Terimakasih juga kepada para orang tua yang mengizinkan mereka. Semoga kedepan lebih rajin latihan lagi,” kata Matias.
Acara perpisahan anak anak KKN UBT di isi dengan tarian Sumajau dari SDN 011 Tujung dan kukuy dari pemuda pemudi Tujung, mahasiswa dan mahasiswi terlihat mengenakan baju Adat Agabag dan sesekali ikut Sumajau.
(Roni Duman)