Bima (Kabar Nusantara.Com) – Cuitan anggota DPRD Kabupaten Bima Rafidin dari partai PAN untuk Dinas Koperasi Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat, terkait anggaran bantuan untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Senin (11/5/21)
Rafidin menyampaikan kepada Dinas Koperasi atau pejabat yang terlibat dalam penanganan bantuan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) “mohon agar benar-benar melihat pelaku usaha yang berhak menerima bantuan,’ katanya.
“Tahun 2020 Dinas Koperasi Kabupaten Bima mendapatkan anggaran 60 miliar untuk 46.000 warga Kabupaten Bima yang akan menerima bantuan UMKM tersebut,” imhuhnya.
Kemudian tahun 2021 ini Dinas Koperasi mendapatkan anggaran 21 miliar untuk palaku usaha mikro kecil dan menegah dari program BPUM sejumlah 17.000 penerima untuk 2021.
Rafidin meminta kepada Dinas Koperasi agar memverifikasi dengan benar nama-nama penerima bantuan UMKM agar tidak dobel.
Dia mengingatkan agar berhati-hati karena negara memberikan bantuan UMKM itu dalam rangka untuk mensejahterakan rakyat, “mengurangi angka kemiskinan dan angka pengangguran untuk masyarakat Kabupaten Bima,” katanya.
Karena angka 2.400.000 dan 1.200.000 bisa menjadi modal dasar agar bisa mandiri menciptakan lapangan pekerjaan. mustinya angka kemiskinan di Kabupaten Bima harus berkurang banyak bukan berkurang 0,2% saja, di tahun 2020 seperti tidak ada peningkatanya.
Sedangkan negara telah mengeluarkan anggaran 60 miliar untuk UMKM di tahun 2020 belum lagi yang PKH dan BPNT dan sebagainya. “Terus kenapa kemiskinan dan pengangguran terus bertambah,” kata Rafidin
Saat awak media melakukan konfirmasi terhadap Iwan Setiawan selaku Kepala Dinas Koperasi di ruanganya, ia menyampaikan bahwa angka yang di ajukan oleh Dinas Koperasi untuk tahun 2020 itu sejumlah 48.000 UMKM itu pencairanya di Bank BRI di berbagai wilayah yang ada di Kabupaten Bima lebih dari 60 miliar untuk penerima lebih kurang 28.000/29.000 orang.
Lalu di tahun 2021 jumlah yang masuk itu 17.874 orang di kalikan dengan 1.200.000 lebih dari 21 miliar yang sedang dalam proses realisasi,” kata Iwan Setiawan. (Reporter Sy)