Merasa Tak Diperhatikan Rakyat Desa Upang Teriak Minta Pembangunan Jembatan

Banyuasin (Kabar Nusantara) – Masyarakat Desa Upang dan Desa Srimuyo Kecamatan Air Salek Kabupaten Banyuasin, berteriak minta Bupati Banyuasin agar memperhatikan kepentingan rakyatnya, Kamis (02/02/23).

Sebab sampai dengan saat ini, kehidupan masyarakat masih terisolir dari dunia luar, karena nyaris wilayah itu belum terjamah pembangunan infrastruktur yang layak. Seperti prasarana jembatan penghubung antara Desa-desa. 

Saudi, warga setempat kepada  wartawan Kabar Nusantara mengatakan, rakyat sudah bosan melakukan kerja gotong-royong memperbaiki jembatan yang setiap tahun rusak. 

“Kami kesulitan mencari material untuk perbaikan jembatan, kayu untuk tiang maupun papan untuk lantai jembatan,” keluhnya. 

Setiap waktu masyarakat secara swadaya dan gotong-royong memperbaiki jembatan sekedar untuk bisa dilewati warga, agar kuat dan bisa bertahan. Untuk membawa hasil kebun/sawah mereka, juga anak-anak pergi sekolah setiap hari.

“Namun apa daya, perbaikan seperti itu tidak bertahan lama, sampai kapan penderitaan kami begini ? Kenapa Pemerintah tidak hadir disini. Kemana saja Bapak Bupati kami selama ini,” keluhnya.

Warga sekitar jembatan mengatakan kondisi jembatan rusak itu sudah sejak tahun 2000 sampai sekarang, sehingga warga merasa dianaktirikan oleh Pemerintah. 

“Kami mengharap Pemerintah Kabupaten segera turun tangan, memperbaiki infrastruktur desa ini, kami sudah tidak tahan lagi, karena jaman sudah modern, teknologi sudah canggih, haruskah kami menderita begini,” tuturnya. 

Sementara Kepala Desa Upang, Zawawi, saat di konfirmasi wartawan membenarkan, bahwa setiap tahun warga secara gotong-royong kumpul dana sekitar Rp.7 jutaan untuk memperbaiki Jembatan itu. 

“Saya pun sangat berharap Jembatan tersebut segera dibangun melalui Dana APBD, APBN atau Anspirasi DPRD khususnya Dapil IV Banyuasin, ” katanya. 

Demikian pula disampaikan Kepala Desa Srimuyo, Suyanto Eryanto, sangat mendukung ke inginan warga agar jembatan tersebut segera dibangun permanen, demi untuk kemaslahatan umum. 

“Jadi wajar saja masyarakat meminta kepada Pemerintah untuk membangun jembatan tersebut, karena sudah 20 th lebih tak tersentuh oleh pembangunan,” ujarnya.

(Yusan) 

Exit mobile version