Denpasar – Suasana penuh semangat dan warna-warni kreativitas terpancar dari pelaksanaan Shanti Expo 2025, ajang tahunan bergengsi yang diselenggarakan oleh SMP Bali Public School setiap bulan Oktober. Kegiatan ini menjadi puncak unjuk karya dan inovasi para siswa, menampilkan hasil belajar mereka yang dikemas dalam berbagai program unggulan sekolah yang mengedepankan kreativitas, kolaborasi, dan kepemimpinan murid. Kegiatan Shanti Expo 2025 berlangsung selama 3 hari dari tanggal 29 – 31 Oktober 2025.
Shanti Expo bukan sekadar pameran, melainkan sebuah wadah ekspresi dan pengembangan diri siswa melalui beragam aktivitas yang memadukan unsur pendidikan, seni, teknologi, dan kewirausahaan. Dalam ajang ini, tampil beragam program unggulan sekolah seperti KrISnA (Kreativitas Inovasi dan Seni Anak), Widura (Wira Usaha dan Dunia Industri Anak), PANDAWA (Podcast Canda Tawa), Yudistira (Young Leadership & Versatility Program), Mahabharata (Manusia Hebat Berbagi Hasil Praktik Baik), SinTA (Sains dan Teknologi Anak), serta BiMaSeNa (Bicara Menyenangkan – Speaking Natively).
Setiap program membawa ciri khasnya masing-masing. Ada booth kewirausahaan yang menampilkan hasil ide dan kreativitas siswa mulai dari produk makanan, minuman, hingga karya kerajinan tangan hasil rancangan sendiri. Di area teknologi, para siswa menampilkan pameran inovasi sains dan teknologi berupa hasil coding, perakitan, serta pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam bentuk prototipe pengembangan ide. Tidak kalah menarik, panggung utama Shanti Expo dipenuhi dengan penampilan talenta siswa seperti musik, tari, drama, dan live performance pembuatan ogoh-ogoh mini, yang menjadi daya tarik bagi para pengunjung.
Selain melibatkan siswa SMP, tahun ini Shanti Expo juga turut mengundang partisipasi dari unit PAUD dan SD Bali Public School. Mereka diberikan kesempatan untuk tampil dan menampilkan hasil karya mereka di panggung yang sama, sebagai bentuk kolaborasi lintas jenjang dan dukungan terhadap perkembangan anak-anak sejak dini. Kolaborasi ini sekaligus menjadi wujud nyata penerapan pendidikan holistik yang menumbuhkan rasa saling menghargai dan kerja sama antarunit pendidikan di bawah naungan yang sama.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari orang tua siswa, komite sekolah, dan Yayasan Ananda Vidya Bali selaku lembaga yang menaungi SMP Bali Public School. Dukungan tersebut menjadi bukti nyata sinergi antara sekolah, keluarga, dan yayasan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang bermakna dan berdaya. Beberapa orang tua turut hadir memberikan dukungan langsung, membeli produk karya anak-anak, serta berinteraksi dalam berbagai kegiatan yang membuat suasana expo semakin hidup dan berkesan.
Dalam wawancara dengan pihak sekolah, Kepala SMP Bali Public School, I Gusti Lanang Suardana, S.Pd., Gr., menyampaikan pandangannya mengenai makna dari Shanti Expo ini.
“Shanti Expo merupakan ajang siswa untuk memperkaya pengalaman. Dari tahap persiapan hingga pelaksanaan, anak-anak belajar bersosialisasi, berkomunikasi, dan bekerja sama. Pengalaman-pengalaman itu akan menumbuhkan pola pikir bertumbuh yang mengarah pada kedewasaan diri atau regulasi dirii yang cakap,” ujarnya dengan penuh kebanggaan.
Tak hanya menjadi ruang untuk menampilkan hasil karya, Shanti Expo juga berfungsi sebagai laboratorium pembelajaran nyata di mana para siswa belajar secara langsung tentang perencanaan, kerja tim, komunikasi publik, serta tanggung jawab terhadap peran mereka masing-masing. Melalui peran-peran tersebut, mereka belajar menghadapi tantangan, mengelola waktu, dan menyelesaikan masalah dengan solusi kreatif.
Salah satu siswa kelas VII-A, Gede Bagas Medhaguna, mengungkapkan pengalamannya setelah ikut serta dalam program Widura.
“Awalnya saya gugup menawarkan produk ke pengunjung, tapi setelah belajar cara berbicara yang sopan dan meyakinkan, saya jadi lebih percaya diri. Rasanya senang sekali bisa melihat orang membeli hasil kreativitas jualan kami,” ujarnya dengan wajah berseri.
Shanti Expo juga memperlihatkan bagaimana sekolah mengintegrasikan nilai-nilai kepemimpinan murid (student agency) dalam kegiatan nyata. Melalui prinsip voice, choice, and ownership, siswa diberikan kesempatan untuk memilih peran, menentukan ide, dan bertanggung jawab atas hasilnya. Hal ini sejalan dengan semangat program Kokurikuler yang terus diimplementasikan oleh para pendidik SMP Bali Public School untuk membangun murid yang yang memiliki 8 Dimensi Profil Lulusan yakni Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kewargaan, Penalaran Kritis, Kreativitas, Kolaborasi, Kemandirian, Kesehatan, Komunikasi.
Setiap sesi kegiatan selalu diakhiri dengan refleksi diri, di mana para siswa diajak untuk melihat kembali proses yang telah dijalani apa yang sudah baik, apa yang perlu ditingkatkan, dan bagaimana mereka dapat berkontribusi lebih baik di kegiatan selanjutnya. Proses reflektif ini menjadi bagian penting dalam pembelajaran bermakna karena menumbuhkan kesadaran diri dan kemampuan berpikir kritis siswa terhadap pengalaman yang mereka alami.
Dengan semangat visi “Smart, Humanism, and Technology-Insight”, Shanti Expo 2025 menjadi simbol nyata komitmen SMP Bali Public School dalam menghadirkan pendidikan yang menyenangkan, bermakna, berkesadaran dan memberdayakan. Melalui kegiatan seperti ini, para siswa tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga mengalami sendiri nilai-nilai kepemimpinan, kolaborasi, kreativitas, dan empati yang akan menjadi bekal berharga bagi masa depan mereka.
